Ende merupakan kota kabupaten yang terletak di tengah- tengah pulau Flores, provinsi NTT, Indonesia. Di daerah kabupaten Ende terdapat 2 suku yang mendiami daerah tersebut, yakni suku Ende dan suku Lio. Pada umumnya suku Lio bermukim di daerah pegunungan. Lokasinya sekitar wilayah utara kabupaten Ende. Dan suku Ende bermukim di daerah pesisir yakni sekitar bagian selatan kabupaten Ende.
Pada dasarnya, bentuk kebudayaan kedua suku ini hampir sama. Yang membedakannya adalah hasil pencampuran kebudayaan atau akulturasi. Budaya suku Lio merupakan perpaduan antara budaya asli daerah Lio dengan ajaran Kristen Katholik yang di bawa oleh bangsa Belanda. Sedangkan budaya suku Ende merupakan perpaduan budaya asli daerah Ende dengan ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari sulawesi yakni Makasar.
Seperti yang diketahui, budaya Ende merupakan perpaduan antara budaya asli daerah Ende dengan ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari sulawesi yakni Makasar. Sebab akibat masuknya ajaran Islam yang dibawa oleh kaum pedagang dari Makasar adalah lokasi bermukim suku Ende yang terletak di daerah pesisir. Mengingat jalur penghubung menuju daerah luar pada saat itu hanya melalui transportasi air, maka hal itu juga menghubungkan jalur perdagangan, ditambah dengan sikap masyarakat suku Ende yang terbuka pada hal-hal baru dengan sendirinya para pedagang tersebut merasa kedatangannya diterima.
Pada saat kapal niaga yang mengangkut para pedagang makasar tersebut datang, mereka disambut baik dan ramah oleh masyarakat setempat. Merasa kedatangan mereka diterima, sebagian dari pedagang tersebut bahkan ingin menetap di daerah Ende dan menikah dengan orang-orang dari masyarakat suku asli Ende. Berhubung para pedagang yang berasal dari Makasar tersebut telah terlebih dahulu memeluk Islam maka mereka juga menyebarkan ajaran Islam pada Masyarakat suku Ende yang waktu itu masih memeluk ajaran nenek moyang (animisme). Contoh perpaduan budaya asli Ende dengan budaya dari Makasar yakni pakaian adat wanita yaitu Rambu (baju) yang hampir memiliki kesamaan bentuk dengan atasan baju Bodo (baju adat wanita dari sulawesi selatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar