Masyarakat suku Ende mempunyai tata cara dalam menjalankan trasdisi yang menjadi adat istiadat mereka. Walaupun masyarakat suku Ende yang sekarang ini jauh lebih moderen, namun kita masih bisa melihat kentalnya tradisi adat dalam kehidupan sehari-hari yakni pada saat pernikahan. Terdapat beberapa tahapan dalam tradisi pernikahan adapt suku Ende, yakni sbb:
Ø Nai onno
Adalah acara lamaran yang dilakukan oleh pria bersama salah satu anggota keluarganya dengan membawa seserahan berupa makanan atau kue dan kain tenun (Rawo) kepada Wanita di rumah orang tua wanita tersebut.
Ø Mbuku Pelulu
Adalah acara mempertemukan kedua keluarga dari pihak pria maupun wanita untuk membahas dana pernikahan, upeti atau seserahan dan hari baik. (Mbuku pelulu dilakukan apabila Nai Onno diterima).
Ø Mendi Blanja
Adalah acara antaran Uang sebagai bekal pernikahan dan seserahan atau upeti seperti kain tenun, emas, dan hewan ternak oleh pihak pria dan keluarga besarnya ke rumah wanita.
Ø Isi Kumba Ae Nio
Tahap ini dilakukan oleh pihak wanita. Isi kumba ae nio adalah acara siraman yang dilakukan oleh wanita oleh pamanya baik dari pihak ayah maupun ibu. Dengan membawa sejumlah uang dan seserahan seperti kain tenun, emas, dan hewan ternak kepada calon pengantin wanita sebagai bekal berumah tangga.
Ø Nikka
Jika semua tahapan sebelumnya telah dilakukan , maka pernikahan bisa segera dilaksanakan. Karena hampir sebagian besar masyarakat suku Ende memeluk agama Islam maka pernikahan dilaksanakan sesuai ajaran Islam yakni Akad Nikah dan pesta persepsi sebagai pelengkapnya.
nama kainnya bukan RAWO tapi LAWO
BalasHapussebaiknya di cek dulu baru ditulis.
BalasHapus